Kita sebagai entrepreneur tentu sering mendengar kalimat motivasi untuk bekerja keras, semakin kita bekerja keras kita akan semakin sukses.
Walau tentu saja faktor kesuksesan bisnis bukan hanya kerja keras, tetapi juga masuk ke market yang benar. Working in the right thing probably more important than working hard (Caterina Fake Flikr Founder).
Ada beberapa situasi di mana saya membaca atau mendengar kalimat terkait kerja keras atau work hard dan sulit saya lupakan. Antara lain sebagai berikut.
Joko Mogoginta, CEO Tiga Pillar Sejahtera
Tiga Pillar Sejahtera merupakan perusahaan kelas menengah sederhana yang bertransformasi menjadi perusahaan hebat yang memiliki kinerja industrinya – dalam acara Talkshow ITB Entrepreneur Competition mengatakan :
Kerja keras dulu, baru kerja smart. Jangan dibalik-balik urutannya.
Taichi Murakami, CEO Livesense.co.jp
Taichi Murakami, CEO Livesense.co.jp yang melakukan inovasi mengubah revenue stream job site dari semula advertising menjadi affiliate (Livesense mendapat revenue hanya jika membawa kandidat masuk bekerja di perusahaan), sejak kecil selalu bermimpi untuk menjadi CEO perusahaan, ia adalah pemecah rekor IPO termuda di Jepang di usia 25 tahun, saya banyak mendengar dari beberapa rekan investor dari Jepang bahwa Taichi adalah seorang pekerja keras yang hebat, sampai saya bertemu dengannya dan menanyakan sendiri “how long do you work per day?” Dia menjawab sambil nampak agak salah tingkah :
“24 hours… I even dream about my job” sambil menjawab ini, telapak tangan kanannya sambil memegang jidatnya. Entah apa artinya.
Bill Gates
Bill Gates, founder dan CEO Microsoft dalam sebuah interview yang cukup langka denganDailymail mengatakan :
I never took a day off in my twenties
Susumu Fujita, Founder & CEO Cyber Agent Inc
Cyber Agent adalah pemilik berbagai internet property besar (MicroAd, Amoad, Ameba, Applibot) yang termasuk top 5 di Jepang dan parent company dari Cyber Agent Venture yang juga beroperasi di Indonesia dan berinvestasi pada Tokopedia.com dan Bilna.com.
Susumu Fujita pernah menulis buku “A confession of the CEO working in Shibuya” yang terjual 100,000 copy dalam buku ini terungkap fakta sebagai berikut :
Di usia muda saya, saya bekerja 100 jam per minggu. Dari jam 9:00 sampai jam 26:00 pada weekday, dan 12 jam pada hari Sabtu dan Minggu. Jam kerja yang panjang tidak selamanya efektif, tetapi saya jadi memiliki waktu yang cukup untuk membuat daftar customer, merencanakan bisnis baru, mempelajari teknologi baru dan lainnya.
Paul Graham, Ycombinator
Dalam essaynya tahun 2005 “how to start a startup”, Paul Graham menuliskan :
Yang penting bukanlah idenya, tetapi siapa yang ada di belakangnya.
Good people can fix bad ideas, but good ideas can’t bad people
Apakah yang dimaksud dengan good people ?
Seseorang yang bekerja sedikit terlalu serius dan terlalu bagus sampai melebihi batas-batas profesionalisme dan menjadi obsessive.
Artinya, tergantung apa posisinya :
- Seorang sales yang tidak bisa menerima jawaban “tidak”.
- Seorang programmer yang memilih tidak tidur sampai jam 4 pagi daripada tidur sambil meninggalkan bug dalam programnya.
- Seorang Public Relation yang melakukan cold call kepada reporter New York Time lewat handphonenya.
- Seorang desainer grafis yang merasa sakit kepala jika ada 2 milimeter selisih jarak yang diharapkan.
Michael Bloomberg
Michael Blooomberg adalah walikota New York yang terpilih 2 bulan setelah kejadian 9/11, juga founder media finansial Bloomberg. Sebagai walikota, ia sangat sukses meningkatkan indikator kota New York.
Dalam wawancara dengan Techcrunch ia mengatakan :
Kerja keras dan mempertahankan apa yang kamu percayai. Bayarannya bukan uang, tetapi rasa puas.Saya tidak lebih pintar dari orang lain, tetapi saya bisa bekerja lebih keras dari orang lain.Kuncinya adalah pastikan kamu menjadi orang pertama yang datang setiap hari dan orang terakhir yang pulang.
Serkan Toto
Analis dan Advisor tech yang berdomisili di Jepang, Serkan Toto dalam wawancara dengan Willis Wee dari Techinasia mengatakan :
Entrepreneur di Asia Tenggara kurang bekerja keras.Saya sedang mengobrol dengan incubator dan VC di bagian belakang kantor startup, jam 6 sore, dan orang-orang mulai pulang kantor di depan mata saya dengan nyaman-nya. Saya bertanya “mereka ke mana ? makan malam ? Tidak, mereka pulang.Saya tidak memahaminya. Ini bukan cara kamu menjalankan bisnis, kamu tidak bisa mengalahkan silicon valley dengan cara ini.
Weebly adalah website builder yang sangat mudah digunakan orang awam. Per Juli 2012 Weebly memiliki user sebanyak 12 juta user dan masuk Top 50 website versi majalah Time.
Dalam buku StartupOpenSourced, David Rusenko mengatakan pola kerjanya :
Kami berhenti bekerja jam 10 malam pada hari Jumat dan pergi jalan-jalan. Hari Sabtu adalah hari malas-malasan, hanya duduk di depan TV.Hari Minggu pagi kami tidur di pagi hari sampai siang, setelah makan siang hari minggu kami mulai bekerja sampai malam, lalu bekerja keras lagi mulai hari Senin sampai Jumat.Formula ini berjalan baik untuk kami.
Willis Wee, Techinasia.com
Dalam sebuah obrolan di event Jakarta StartupAsia 2012 antara saya, Batara Eto dan Wilson Cuaca (East Venture), saya menanyakan kenapa EV menanamkan investasinya ke Techinasia. Batara Eto menjawab :
Karena Willis Wee hanya butuh 3-4 jam sehari untuk tidur, sisa waktunya digunakan hanya untuk bekerja siang dan malam. Karena itulah ketika ia lulus kuliah kami langsung mendanainya, saat itu ia memiliki visi menjadi “Techcrunch of Asia”.
Sewaktu saya bertemu Willis dan menanyakan “apa benar kamu jarang tidur?”, ia menjawab “Just occasionally” (kadang-kadang).
Enrico Lukman, writer TechinAsia mengatakan “Ya, Willis sering membuat konten sampai pagi, Willis jarang tidur”.
Lihat apa yang saya temukan dalam wawancara seorang blogger dengan Willis Wee di http://askaaronlee.com/penn-olson/
Good luck & have a good hard work.
source : startupbisnis.com